Ticker

10/recent/ticker-posts

Pantau Atmosfer Global, BMKG Bangun Tower Gas Rumah Kaca di Agam

 

Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Ardhasena Sopaheluwakan saat meresmikan Tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau Global Atmosphere Watch (GAW) di Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

AGAM, LENSA KABAR. com - Dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-73, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meresmikan Tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau Global Atmosphere Watch (GAW) di Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

 

 Turut hadir dalam peresmian GAW tersebut Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten I Devi Kurnia, SH. Stasiun pemantau GAW Kototabang sendiri adalah salah satu dari 30 stasiun jaringan GAW global Badan Meteorologi Dunia (WMO). Data GRK yang dipantau dari Bukit Kototabang menjadi kontribusi penting sebagai representasi pemantauan dari wilayah ekuatorial tropis.


 
Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan GRK setinggi 100 meter tersebut dilengkapi dengan sensor meteorologi yang berfungsi melakukan pemantauan di tiga titik ketinggian yaitu masing-masing 30 meter, 70 meter, dan 100 meter.

 

"Pemantauan GRK dari tower akan memberikan gambaran profil GRK pada ketinggian yang berbeda dan menjadi wujud kontribusi Indonesia pada umumnya dan BMKG pada khususnya dalam program IG3IS," katanya.


Ditambahkan Ardhasena, IG3IS yang diluncurkan oleh WMO di tahun 2018 untuk memberikan profil tren GRK secara menyeluruh dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Peningkatan kapasitas pemantauan GRK melalui IG3IS ini akan digunakan lebih lanjut dalam mengembangkan pemodelan untuk emisi GRK sebagai informasi komplementer inventarisasi GRK nasional.

 

"Utamanya untuk estimasi global stocktake yang mewujudkan salah satu target dari Kesepakatan Paris di tahun 2030,” katanya.(rls/doa/MMC)

Posting Komentar

0 Komentar