Ticker

10/recent/ticker-posts

Festival Pesona Kacang Barandang Nagari Sawah Tangah di Kabupaten Tanah Datar Digelar, Dimeriahkan dengan Pawai 1000 Senggan

Bupati Tanah Datar saat pembukaan festival pesona kacang barandang
 

TANAH DATAR, LENSA KABAR.com - Bupati Kabupaten Tanah Datar membuka secara resmi festival pesona kacang barandang di Nagari Sawah Tangah. Festival itu diawali dengan pawai arak-arakan 1000 senggan kacang barandang dan prosesi marandang kacang, yang dipusatkan di lapangan Bintang Timur, Selasa (25/4/2023). 

 
 
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat nagari Sawah Tangah yang telah berhasil menggelar event pesona kacang barandang yang merupakan potensi nagari tersebut. 
 
 
Seperti kita ketahui bersama, kata Bupati, nagari Sawah Tangah banyak memiliki kuliner yang spesifik dan khas, diantaranya adalah kacang barandang yang sudah sangat terkenal dengan gurihnya yang diolah dengan cara dirandang dengan menggunakan alat-alat tradisional dan telah terkenal kelezatannya di Sumatera Barat ataupun di provinsi Tetangga. 
 
"Tadi yang disampaikan oleh pak wali terkait permasalahan-permasalahan yang dialami oleh masyarakat terutama terkait dengan penyakit tanaman kacang yang belum ada solusinya, Saya minta Kepala Dinas Pertanian untuk fokus membantu untuk memberikan solusi dan Saya sendiri juga akan turun langsung ke lapangan sehingga para penggiat kacang barandang tidak kesulitan lagi mendapatkan kacang mentahnya," katanya. 
 
 
Selain terkenal dengan kacang barandang, tambah Bupati Eka, nagari Sawah Tangah juga memiliki kuliner khas yang bernama Nasi Padeh. 
 
"Tadi Saya sudah mencicipi, mirip dengan nasi goreng, karena bahan utamanya nasi. Namun rasanya beda, nasi padeh ini memiliki cita rasa yang kaya akan rempah. Saya berharap pengunjung yang datang juga ikut mencicipi nikmatnya nasi padeh ini," katanya. 
 
Eka  berharap, melalui pelaksanaan event pesona kacang barandang ini seluruh potensi yang ada di nagari Sawah Tangah semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga memiliki efek ekonomi bagi masyarakatnya. 
 
Wali Nagari Sawah Tangah Dedi menyampaikan bahwa nagari Sawah Tangah yang terletak di kaki gunung Marapi dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut memiliki peninggalan budaya alam yang sangat unik.
 
"Nagari Sawah Tangah ini memiliki keunikan yang serba tujuh, kami memiliki 7 sungai, 7 tapian mandi, 7 bukit dan juga 7 batu yang semuanya selalu kami lestarikan sebagai ikon nagari, dan tak kalah pentingnya sebagai penopang ekonomi keluarga bagi masyarakatnya, 
 
Ditambahkan Dedi, secara turun-temurun sampai hari ini Nagari Sawah Tangah mempunyai kebiasaan marandang kacang yang terkenal dengan kacang barandang sawah tangah. Olahan ini nantinya dipasarkan ke pasar-pasar yang ada di Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya.
 
Selain itu, tambahnya, nagari Sawah Tangah juga memiliki potensi alam yang menarik dan indah, masyarakat yang beradab yang digambarkan dalam buku adat salingka nagari Sawah Tangah. 
 
"Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sawah Tangah, kami selalu berusaha untuk memanfaatkan potensi yang ada ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu kami berharap melalui pak Bupati pemerintah dapat memberikan dukungan berupa bantuan dalam pengembangan usaha rumahan ini," ujarnya. 
 
 
Namun demikian, untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian UMKM anak nagari Sawah Tangah sering mengalami permasalahan yakni susahnya mendapatkan kacang mentah untuk diproduksi. 
 
"Disini masyarakat yang menanam kacang sering mengalami gagal panen karena ada penyakit yang namanya pengerat polong yang sampai hari ini belum bisa kami atasi. Kami berharap pemerintah melalui pak Bupati bisa memberikan solusi, karena selama ini kami harus mencari kacang mentah dari berbagai daerah bahkan sampai ke provinsi tetangga sehingga biaya produksi meningkat," katanya.

Dedi juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Satu Nagari Satu Event Pesona Kacang Barandang akan diisi dengan berbagai penampilan kesenian anak nagari seperti randai, perlombaan pengelolaan makanan nasi padeh, baju kurung, baju teluk belango dan yang lainnya. (Prokopim/hp/fan)
 
 
Berita Terkait 
 
 
 

Posting Komentar

0 Komentar