Pedagang meraup omset saat perhelatan Penastani |
PADANG, LENSA KABAR.com - Rangkaian kegiatan Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) yang diselenggarakan 10-15 Juni membawa keberkahan bagi pedagang sekitar kawasan Lanud Sutan Syahrir, Padang. Bagi mereka, kemeriahan Penastani terasa sampai di kantong.
Ya, para pedagang yang berjualan di bawah terik matahari tak mengenal lelah di sepanjang perhelatan Penastani. Mereka menawarkan dagangannya ke setiap pengunjung. Ramainya pembeli membuat kantong pedagang semakin padat berisi.
Amrizal salah seorang pedagang topi dari Jakarta mengatakan, dirinya mendapat keberkahan dari perhelatan Penastani ini. Hanya dalam sehari bisa mencapai sekitar sepuluh topi yang terjual.
"Kami berangkat ke Padang ini rombongan dari Jakarta sekitar 50 orang, nantinya tersebar di sekitaran lokasi Lanud Sutan Syahrir, kita menyesuaikan acara, biasanya yang dijual berbagai macam jenis, kita jual topi karena cuaca di Padang ini panas," terangnya saat diwawancarai Diskominfo Padang, Rabu (14/6/2023).
Tak hanya itu, Amrizal juga mengatakan dirinya beserta rombongan sudah sering memanfaatkan iven nasional.
"Tak hanya di Padang, namun juga penyelenggaraan Penastani di Aceh kemarin," lanjutnya.
Amrizal menjelaskan, harga satu topi dibanderol Rp50 ribu.
"Kalau saya yang jual ini bisa laku sekitar 10 buah, belum lagi ditambah dengan teman-teman yang lain," katanya.
Amrizal mengatakan topi yang dijual juga bukan topi biasa, berbeda dengan yang lain. Terdapat logo KTNA sehingga dapat dijadikan kenang-kenangan atau sebagai buah tangan.
Sementara itu, berkah kegiatan Penastani juga dirasakan oleh Usman, salah seorang pedagang minum keliling. Usman merupakan pedagang dadakan yang biasanya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan di Simpang Tabing. Ketika digelar Penastani, Usman memanfaatkannya untuk berjualan.
"Di hari pembukaan saya belum jualan, ketika di hari kedua saya manfaatkan untuk jualan air mineral keliling, kemudian saya jajakan kepada pengunjung," katanya.
Usman mengatakan dari iven ini bisa menghabiskan sekitar 2 hingga 3 kardus air minum dalam sehari, mengingat cuaca di Padang sangat panas.
"Cuaca panas, jadi kita manfaatkan dengan berjualan air mineral keliling. Lewat iven ini kita bisa menjual minuman yang sederhana saja tanpa harus menyewa tempat kemudian dijajakan air mineral ini," katanya.
Satu botol air mineral ini dijual Rp5 ribu. Pembeli tak sungkan untuk membeli agar dahaga dapat terpuaskan. Pedagang pun berharap helat besar seperti ini selalu diadakan di Padang.(MA / Charlie)
Berita Terkini
0 Komentar