Gubernur Riau ikut membuat konji barayak bareng emak-emak
Buburnya bertekstur kenyal yang menyerupai cendol, dengan kuah santan kental bercita rasa manis sungguh istimewa di hati masyarakat Kuansing.
Baca Juga : Ekonomi Riau Tumbuh 4,55 Persen di Triwulan IV 2022
Selain rasa kuliner nikmat dan penyajian yang masih tradisional
dengan mangkok dari daun pisang, tradisi bakonji juga merupakan kekayaan budaya
yang patut dilestarikan.
"Encik puan kalau ke Kuansing jangan lupa cicipi,
ya,"ujar Gubernur Riau,Syamsuar.
Ia menjelaskan bahwa tradisi bakonji merupakan kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Selain rasa kuliner yang nikmat, penyajiannya pun masih tradisional dengan mangkok dari daun pisang.
Baca Juga : Kinerja APBN di Riau Hingga Februari 2023 Terus Menunjukkan Tren Positif
"Tradisi bakonji merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh emak-emak untuk memasak secara bersama, semangat gotong royong
mengesampingkan individualisme, mengedepankan suka cita bersama tentunya
menjadi salah satu kekuatan untuk membangun Riau lebih baik," imbuhnya.
Rasa manis dari Konji Barayak benar-benar menggambarkan betapa
manisnya suasana kebersamaan. Nilai inilah yang tidak dimiliki makanan
kekinian.
Maka sudah sepantasnya masyarakat lebih menghargai dan mengenal makanan tradisional yang sarat akan makna ini. Soal cita rasa dijamin tidak akan kecewa. Saat menyantapnya, Konji Barayak menjamin akan memberikan cita rasa yang begitu kaya.
Baca Juga : Ini 5 Destinasi Wisata Religi di Riau yang Bisa Dikunjungi saat Libur Lebaran
"Encik puan kalau ke Kuansing jangan lupa cicipi, ya," ucap Gubernur
Syamsuar.
Cara membuat Konji Barayak ini sangatlah mudah. Terdiri dari bahan-bahan yang
sangat mudah didapat. Bahan utamanya adalah tepung beras, gula pasir, garam,
air, dan santan. Bisa dilengkapi dengan kapur sirih dan daun pandan. (Mediacenter Riau/sam)
Berita Terkait
Batagak Pangulu Kanagarian Pasie Laweh, Wali Kota Padang Panjang Sampaikan Selamat
Keluyuran saat Jam Belajar, 7 Orang Pelajar Ditertibkan Satpol PP Padang
0 Komentar