Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Muhamad Iqbal dan Amasrul saat menghadiri bedah visi misi yang digelar BEM Unand |
PADANG, LENSAKABAR.com - Badan eksekutif mahasiswa Universitas Andalas menggelar bedah visi dan misi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, Minggu (06/10/2024).Ketiga pasangan kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang hadir dan saling beradu argumen.
"Saat ini persoalan Kota Padang yakni tak ada terminal di Pasar, Tawuran, masyarakat terlilit rentenir dan blank spot zonasi sekolah," ujar Cawako Kota Padang Muhammad Iqbal.
Baca Juga : PC Muhamadiyah Pauh IX Sepakat Dukung dan Menangkan Pasangan Cawako Iqbal dan Amasrul
Dikatakannya, untuk mengatasi persoalan tersebut, pasangan Iqbal dan Amasrul mempunyai sejumlah program untuk menuntaskannya, mulai dari gratis seragam sekolah berserta LKS dan sepatunya, pembayaran BPJS bagi warga yang menunggak. Kemudian bantuan modal bagi UMKM tanpa bunga.
"Saat ini aktivitas pasar - pasar sepi karena jauhnya terminal angkot, dan polemik saat anak masuk sekolah yakni blankspot serta ibu - ibu terpekik membeli seragam sekolah untuk anak - anaknya," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk merealisasikan semua program tersebut pasangan Muhammad Iqbal dan Amasrul sudah menghitung semua anggaran yang dibutuhkan. Iqbal juga menyoroti persoalan sampah, parkir hingga banyaknya tukang palak di tempat - tempat wisata.
"Kalau tidak kita benahi, maka orang takut ke Kota Padang," ujarnya.
Iqbal juga menyingung program biro jodoh yang dicetuskannya, hal ini untuk mempermudah pasangan yang hendak mencari tambatan hati agar tidak salah pilih. Sebab, di Kota Padang tingkat perceraian cukup tinggi.
"Sebagai seorang psikolog kami ingin menekan angka perceraian dengan memberikan pengetahuan bagi pasangan yang akan menikah," ujarnya.
Senada dengan Muhammad Iqbal calon Wakil Wali Kota Padang Amasrul membeberkan tingkat pengangguran di Kota Padang yang cukup tinggi di Sumatera Barat. Angka pengangguran di Kota Padang cukup tinggi disumbang karena banyaknya perguruan tinggi di Kota Padang dinilai tak dapat diterima, karena di kota - kota besar tidak terjadi persoalan seperti ini.
",Jogja, Pekanbaru dan Medan, Palembang dan Ibukota lainnya, hanya Padang mengalami persoalan seperti ini. Ini diperkuat dengan lesunya ekonomi dimana sesuai data pertumbuhan ekonomi 4,54 persen di tahun 2023 di urutan ke 9. Kita harus mencetak entpreuner - enterpreuner muda untuk membuka lapangan kerja, dan membantu UMKM - UMKM dengan memberikan bantuan modal tanpa bunga," ujarnya.
Mantan Sekda Kota Padang ini juga menyoroti persoalan - persoalan tawuran di Kota Padang. Kata dia, butuh kerja sama dari seluruh stakeholder untuk mengatasinya.
"Waktu kami di Dinas Sosial bekerja sama dengan Batalyon 133 untuk mendidik mereka, jika mereka tidak punya ijazah kita Carikan ijazahnya,, mulai dari paket A,B dan C. Kemudian kita latih dia keterampilan dalam bekerja, sehingga bisa membuka lapangan kerja,"ujarnya. (*)
Berita Terkait
0 Komentar