JAKARTA (Lensa Kabar) – Pakar telematika Roy Suryo mempertanyakan independensi dokter Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai sang presiden tidak hadir dalam pemeriksaan kasus dugaan ijazah palsu.
Roy menyebut Jokowi justru sempat hadir dan berpidato lantang dalam Kongres PSI yang berlangsung belum lama ini.
“Nyatanya dia bisa teriak-teriak di Kongres, apakah approval dokter? Makanya dokternya siapa itu harus diperiksa, dokternya independent atau enggak?” ujarnya, dilansir dari KompasTV, Selasa (22/7).
Menurut Roy, jika hukum ditegakkan berdasarkan prinsip kesetaraan, maka Jokowi seharusnya datang langsung ke Polda Metro Jaya.
“Ada orangnya malah hadir di Kongres partai, bisa teriak-teriak gitu kan berarti sehat dia,” katanya.
Roy menilai alasan pemeriksaan dilakukan di Solo dengan dalih kondisi kesehatan tidak adil dalam proses hukum.
“Lah kalau sehat datang lah ke Jakarta, jangan kemudian malah di Solo dan polisi yang suruh menghadap ke Solo ini nggak adil, ini tidak equality before the law namanya,” tambahnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara menjelaskan bahwa kliennya belum bisa menghadiri pemeriksaan karena masih dalam masa observasi dokter.
“Kondisi kesehatan Pak Jokowi yang tidak memungkinkan keluar kota (karena masih) masa observasi dokter,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Rivai menyampaikan bahwa ada dua opsi yang diajukan kepada penyidik, yakni menunggu persetujuan dokter atau pemeriksaan dilakukan di kediaman Jokowi.
“Yakni menunggu approval dokter atau Pak Jokowi diperiksa di kediaman sesuai ketentuan Pasal 113 KUHAP,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari tim medis yang merawat Jokowi terkait kehadiran dalam pemeriksaan di Jakarta.
“Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah mendapat jawabannya,” tambahnya.