Konten Kreator Minta Maaf Usai Sebut Stadion Pakansari Jadi Tempat Mesum

Konten kreator @_bamskuy menyampaikan permintaan maaf usai videonya tentang Pakansari jadi tempat mesum dipolisikan.
Konten kreator @_bamskuy menyampaikan permintaan maaf usai videonya tentang Pakansari jadi tempat mesum dipolisikan. (Foto: Lensa Kabar/ilustrasi)

JAKARTA (Lensa Kabar) – Konten kreator media sosial pemilik akun Instagram @_bamskuy menyampaikan permintaan maaf kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor atas video yang menyebut Stadion Pakansari sebagai tempat mesum.

Kepala Bidang Pembinaan Satpol PP Kabupaten Bogor, Prayoga Santosa, mengatakan pelaku mengakui konten yang dibuatnya merupakan rekayasa untuk menarik perhatian warganet.

“Yang bersangkutan datang sendiri ke Stadion Pakansari dan menyatakan permintaan maaf,” ujarnya di Cibinong, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (22/7).

Katanya, pelaku juga mengaku bahwa konten itu tidak nyata dan hanya dibuat demi konten viral.

Prayoga menyebut permintaan maaf tersebut disampaikan tanpa paksaan atau intervensi dari pihak manapun.

Pelaku juga berjanji tidak akan membuat konten serupa yang dapat merugikan nama baik pemerintah daerah.

Ia menambahkan pelaku sempat mengunggah dua video yang menggambarkan tindakan tidak pantas di kawasan Stadion Pakansari.

Video pertama dibuat di dalam mobil, sedangkan video kedua dibuat di atas sepeda motor.

Kedua video telah dihapus setelah menuai kecaman dari publik dan masyarakat sekitar.

“Motivasinya semata-mata untuk meningkatkan jumlah penonton dan pengikut di media sosial,” katanya.

Katanya, pelaku tidak menyangka bahwa konten tersebut akan berdampak besar dan menuai reaksi serius.

Sebelumnya, Pemkab Bogor melaporkan pemilik akun @_bamskuy ke Polres Bogor atas dugaan penyebaran hoaks soal Stadion Pakansari.

Plh Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, membenarkan bahwa laporan itu merupakan buntut dari dua video yang diunggah akun tersebut.

“Ini sudah kejadian kedua. Yang pertama di dalam mobil, dan yang kedua di atas motor,” ujarnya.

Katanya, kedua video dibuat oleh orang yang sama dan disebut sebagai hoaks oleh pemerintah daerah.

Array

Populer